Jakarta - Militan ISIS telah menduduki wilayah Marawi, Filipina, dan memicu konflik militer dengan otoritas setempat. TNI Angkatan Darat (AD) mengatakan wilayah Indonesia timur yang rawan jadi pintu masuk ISIS sudah dijaga ketat.
"Wilayah Indonesia yang terdekat itu Sulawesi Utara, di Ambon, di Halmahera. Nah itu sudah diantisipasi oleh Panglima Kodam masing-masing," kata Kadispenad Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam acara bincang-bincang di Kartika Media Centre, Jalan Abdul R Saleh I nomor 48, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Alfret menyebut TNI AD selalu waspada masuknya teroris ke Indonesia. Apalagi belakangan muncul teror di Indonesia.
"Masuknya ISIS itu bagaimana Angkatan Darat mewaspadai terhadap teroris sejak munculnya teroris di Indonesia, maka kita selalu mewaspadai apapun kegiatan yang memungkinkan teroris untuk muncul di Indonesia, begitu terjadi kasus di Filipina Pangdam 13 merdeka pangdam Pattimura, itu menginformasikan ke saya kondisi disana," ujarnya.
"Apa yang mereka lakukan itu baru kejadian, begitu muncul di TV, besoknya dia langsung melakukan pembinaan mewaspadai kemungkinan masuknya ISIS ke Indonesia," sambungnya.
Alfret mengatakan selama ini TNI AD tidak diam saja menyikapi hadirnya teror ditengah masyarakat. Dia mengatakan TNI fokus dengan pembinaan kekuatan internal dan wilayah guna mencermati perkembangan situasi.
"Mungkin publik melihat seolah-olah Angkatan Darat hanya diam saja, saya kira seperti itu memang kita diam, karena kita fokus dengan pembinaan kekuatan, pembinaan secara internal, maupun wilayah, sambil kita mencermati perkembangan situasi tanpa ada yang tahu," ucapnya.
"Kita berdoa saja semoga ISIS tidak masuk ke Indonesia, karena itu musuh negara, tapi musuh semua negara juga, kejadian teroris di suatu negara, itu akan menjadi evaluasi di negara yang lain," tutup Alfret.
"Wilayah Indonesia yang terdekat itu Sulawesi Utara, di Ambon, di Halmahera. Nah itu sudah diantisipasi oleh Panglima Kodam masing-masing," kata Kadispenad Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam acara bincang-bincang di Kartika Media Centre, Jalan Abdul R Saleh I nomor 48, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Alfret menyebut TNI AD selalu waspada masuknya teroris ke Indonesia. Apalagi belakangan muncul teror di Indonesia.
"Masuknya ISIS itu bagaimana Angkatan Darat mewaspadai terhadap teroris sejak munculnya teroris di Indonesia, maka kita selalu mewaspadai apapun kegiatan yang memungkinkan teroris untuk muncul di Indonesia, begitu terjadi kasus di Filipina Pangdam 13 merdeka pangdam Pattimura, itu menginformasikan ke saya kondisi disana," ujarnya.
"Apa yang mereka lakukan itu baru kejadian, begitu muncul di TV, besoknya dia langsung melakukan pembinaan mewaspadai kemungkinan masuknya ISIS ke Indonesia," sambungnya.
Alfret mengatakan selama ini TNI AD tidak diam saja menyikapi hadirnya teror ditengah masyarakat. Dia mengatakan TNI fokus dengan pembinaan kekuatan internal dan wilayah guna mencermati perkembangan situasi.
"Mungkin publik melihat seolah-olah Angkatan Darat hanya diam saja, saya kira seperti itu memang kita diam, karena kita fokus dengan pembinaan kekuatan, pembinaan secara internal, maupun wilayah, sambil kita mencermati perkembangan situasi tanpa ada yang tahu," ucapnya.
"Kita berdoa saja semoga ISIS tidak masuk ke Indonesia, karena itu musuh negara, tapi musuh semua negara juga, kejadian teroris di suatu negara, itu akan menjadi evaluasi di negara yang lain," tutup Alfret.
0 comments:
Post a Comment