Thursday, June 29, 2017

Berita Festival Pemerkosaan Massal di India

Bolamisteri– India dan dunia dihebohkan berita yang dilansir National Reports (nationalreport.net) pada awal November lalu. Sebab situs berita asal Amerika Serikat tersebut mengabarkan terkait perhelatan tahunan, yang sangat aneh dan keji, Festival Assam di India.

 Dinamakan festival Assam karena diselenggarakan di Assam, utara timur India. Dikisahkan dalam festival ini para gadis berusia tujuh hingga 16 tahun yang belum menikah memiliki kesempatan mencari perlindungan atau diperkosa selama festival berlangsung.

 Seperti dilansir National Report, Madhuban Ahluwalia yang mengepalai festival tahunan mengatakan kepada wartawan acara ini sangat penting. Menurutnya ini adalah tradisi lama di Assam yang berlangsung sejak ribuan tahun tahun lalu.

 “Kami memperkosa roh jahat yang ada dalam diri para gadis. Jika tidak, mereka akan menipu pada kami dan kami akan dipaksa untuk membunuh mereka. Sehingga festival ini sangat penting bagi kampung ini,” kata Ahluwalia.

Seorang pemuda warga Assam bernama Harikrishna Majumdar mengungkapkan telah melakukan latihan sepanjang tahun demi memenangkan acara ini. “Saya akan mendapatkan sebagian besar korban perkosaan tahun ini. Saya sudah berlatih sepanjang tahun,” katanya.

 “Saya telah berlatih memperkosa adik saya dan teman-temannya setiap hari. Saya akan menjadi bintang nomor satu di festival ini dan saya pasti akan mendapatkan hadiah Baalkrishan tahun ini,” kata pemuda berusia 24 tahun tersebut.

 Sementara itu seorang gadis Assam bernama Jaitashri Majumdar menceritakan dirinya tahun lalu sempat nyaris melewati festival tanpa menjadi korban pemerkosaan. “Saat waktu hampir habis saya saya nyaris selamat.  Saya hampir sampai ke zona perlindunga di pinggir kota.”

 “Tapi pada menit terakhir, sembilan pemuda menangkap dan memperkosa saya. Beruntung saya sekarang sudah sembuh. Sekarang saya bisa kembali berpartisipisi di acara tahun ini, atau kalau tidak saya akan dihukum mati dengan dirajam.”  





Hanya Cerita Satire
Berita ini sontak membuat heboh dunia. Banyak yang tidak percaya festival ini benar-benar ada di Assam India. Dan memang ternyata berita ini hanya rekaan dari penulis National Report, Paul Horner yang mencoba menulis cerita satire atau sindiran terhadap maraknya kasus pemerkosaan di India.


Namun sebagian besar pengguna internet sudah banyak yang terlanjur mempercayai berita palsu tentang pemerkosaan massal ini. Tak pelak tulisan Festival Assam di National Report mendapat kritikan luas dari India dan seluruh dunia.

Terlebih warga Assam yang merasa difitnah dan dicemarkan nama baik kampung mereka. Sebab, sejak diterbitkan pertama kali, artikel tentang festival Assam telah menyebar di 212 ribu di Facebook dan 1.800 kali di Twitte .

Inilah yang memicu kemarahan para pengguna internet. Selain marah karena ini hanya artikel bohong, mereka juga menilai National Report tidak pantas membuat artikel satire bertemakan tentang isu pemerkosaan massal yang tidak berperi kemanusiaan.


“Artikel penipuan dan sangat tidak etis tentang festival yang benar-benar fiktif ini. Ini adalah tindakan tidak terhormat dan mengabaikan sikap rendah hati dan tenteram warga kami,” bunyi pernyataan Kepala Kementerian di India yang dipublikasikan di Hindustan Times.
“Penjelasan dalam artikel tersebut sangat mengerikan dan berada dalam ranah iblis. Penulis artikel ini telah melakukan kejahatan keji yang tidak sesuai dengan sisi kemanusiaan,” bunyi kecaman lain seperti dilanri IBTimes.  


 
 
 

0 comments:

Post a Comment