Kisah Pria Tampan dengan Separuh Wajah 'Hilang' Digerogoti Tumor
Wajahnya terbilang tampan untuk orang bule kebanyakan. Namun Tim McGrath
nampaknya harus rela kehilangan kebanggaan itu setelah tumor
menggerogoti sebagian wajahnya. Agen terpercaya
Tumor di wajahnya adalah Synovial
Sarcoma atau kanker pada jaringan lunak yang teramat langka,
terdiagnosis di tahun 2014 setelah Tim beberapa kali mengeluhkan nyeri
hebat pada rahangnya.
Namun Tim awalnya menolak untuk dioperasi,
sehingga ia menghabiskan waktu selama 18 bulan untuk mencari pengobatan
selain operasi.
Ironisnya, Synovial Sarcoma juga resisten
terhadap berbagai pengobatan, termasuk kemoterapi. Akibatnya, tumor yang
awalnya sebesar telur itu terus membesar hingga sebesar jeruk.
"Di
akhir bulan Mei 2015, saya sampai harus dipasangi trakeotomi untuk alat
bantu pernapasan, termasuk selang untuk makan," tuturnya seperti
dilaporkan Metro.
Meski demikian, dengan radiasi dosis tinggi, akhirnya tumor di wajah Tim
perlahan menyusut. Akan tetapi Tim masih harus menunggu selama beberapa
pekan untuk menjalani operasi pengangkatan sisa-sisa tumor.
Hal
ini berlangsung di bulan Oktober 2015, dan menghabiskan waktu selama 30
jam. Tim sudah diwanti-wanti jika ia bisa saja kehilangan mata atau
telinga kiri karena operasi pembersihan itu.
"Saya pikir itu
tidak perlu, tetapi begitu bangun saya sangat terkejut karena bukan
hanya sebagian wajah dan tulangnya yang diangkat, tetapi juga sebagian
besar otot di punggung dan bahu untuk membangun kembali struktur tulang
saya," jelas Tim.
Hanya saja setelah prosedur ini sukses
dilaksanakan, tubuhnya justru menolak tiap kali dilakukan rekonstruksi.
Ini terbukti ketika tubuh Tim beberapa kali terserang infeksi. Tim pun
nyaris putus asa
Hingga akhirnya Tim berjumpa dengan Dr Kongkrit Chaiyasate, setahun
kemudian. Saat itu Dr Chaiyasate mendengar kisah Tim dari rekannya.
Begitu
mendengar kisah Tim, ia langsung sepakat untuk membantu pria berusia 38
tahun tersebut. Menariknya, tempat praktik Dr Chaiyasate tak jauh dari
rumah orang tua Tim.
"Saya tak pernah menyangka jika ketika tumor
itu berhasil diangkat, maka sebagian wajah saya juga hilang. Tetapi
setelah bertemu Dr Chaiyasate, saya merasa menemukan harapan baru,"
katanya. Game online
Dokter ini menggunakan kulit dan otot dari kaki kiri,
lengan kiri dan sebagian dahi Tim untuk merekonstruksi wajahnya. Total
Tim telah melalui lima kali prosedur rekonstruksi, dan kesemuanya tidak
mendapatkan penolakan dari tubuhnya.
Karena masih dalam proses
pemulihan, Tim pun belum bisa minum atau makan dari mulutnya, termasuk
bicara. Tetapi semangatnya untuk sembuh sangat tinggi karena
keberhasilan operasi tersebut.
Hingga akhirnya Tim berjumpa dengan Dr Kongkrit Chaiyasate, setahun
kemudian. Saat itu Dr Chaiyasate mendengar kisah Tim dari rekannya.
Begitu
mendengar kisah Tim, ia langsung sepakat untuk membantu pria berusia 38
tahun tersebut. Menariknya, tempat praktik Dr Chaiyasate tak jauh dari
rumah orang tua Tim.
"Saya tak pernah menyangka jika ketika tumor
itu berhasil diangkat, maka sebagian wajah saya juga hilang. Tetapi
setelah bertemu Dr Chaiyasate, saya merasa menemukan harapan baru,"
katanya.
Dokter ini menggunakan kulit dan otot dari kaki kiri,
lengan kiri dan sebagian dahi Tim untuk merekonstruksi wajahnya. Total
Tim telah melalui lima kali prosedur rekonstruksi, dan kesemuanya tidak
mendapatkan penolakan dari tubuhnya.
Karena masih dalam proses
pemulihan, Tim pun belum bisa minum atau makan dari mulutnya, termasuk
bicara. Tetapi semangatnya untuk sembuh sangat tinggi karena
keberhasilan operasi tersebut.
|
"Saya bersyukur memiliki kelompok pendukung yang luar biasa dan saya merasakan limpahan kekuatan dari mereka setiap harinya," lanjut Tim.
Proses rekonstruksi wajah Tim tidak bisa dilakukan sekali jadi. Diperkirakan prosedur ini masih akan berjalan hingga tahun 2018 mendatang
0 comments:
Post a Comment